Minggu, 09 Mei 2010

Presiden Juluki Wisata Bantimurung sebagai Kingdom of The Butterfly

Obyek Wisata Kabupaten Maros: Potensial dan Menjanjikan tetapi Belum Digarap Optimal

Kabupaten Maros tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil beras, ikan bandeng dan tambang marmer di jazirah Sulawesi. Daerah penyanggah Kota Makassar ini juga memiliki kawasan kars terbesar dan terluas di Asia dengan pelabuhan udara bertaraf internasional, Bandara Hasanuddin.

Yang menarik, daerah ini juga memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup menjanjikan. Salah satunya adalah Pemandian Alam Bantimurung atau lebih dikenal dengan sebutan kawasan Air Terjun Bantimurung.

Air Terjun Bantimurung termasuk salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Maros, Provinsi Sulsel, yang memiliki luas wilayah mencapai 6.619,11 kilometer persegi. Pemerintah setempat, kini telah membagi sektor pariwisata di daerah itu menjadi tiga komponen besar, yakni obyek wisata alam, budaya dan sejarah.

Obyek wisata alam meliputi kawasan Bantimurung, Pantai Kuri, Air Terjun Bonto Somba, Pemandian Air Panas Reatoa Mallawa, Taman Safari Pucak, Cagar Alam Karaenta dan Sungai Pute.

Obyek wisata budaya meliputi kegiatan upacara adat Kerajaan Marusu, Katto Bokko. Kemudian, kesenian tradisional meliputi Tari Kalubampa, Makkampiri, Kalabbirang, Pepe-pepeka dan Rebbana.

Sementara wisata sejarah di Kabupaten Maros meliputi obyek wisata Taman Prasejarah Leang-Leang.

Bupati Maros, Drs H Andi Nadjamuddin Aminullah mengatakan, Maros termasuk daerah yang cukup potensial sektor pariwisatanya. Bahkan dari sekian banyak potensi SDA (sumber daya alam) yang dimiliki Kabupaten Maros, sektor pariwisata sejauh ini tercatat paling banyak memberikan kontribusi kepada Pemda.

“Pemkab Maros senantiasa akan terus mengembangankan potensi ini. Apalagi, Kabupaten Maros memeliki obyek wisata yang sangat menjanjikan, seperti Pemandian Alam Bantimurung,” papar Andi Nadjamuddin ketika dihubungi Suara Karya di Maros, baru-baru ini.

Wisata Bantimurung

Kawasan wisata Bantimurung sudah tidak asing lagi bagi warga masyarakat Sulsel. Kawasan ini menjanjikan daya tarik khusus sehingga banyak dikunjungi pengunjung, terutama saat memasuki hari-hari libur. Kawasan Bantimurung tidak hanya menyajikan panorama alam nan sejuk dengan kicauan aneka burung-burungnya yang menarik, tetapi juga memiliki air terjun yang indah. Para pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan segarnya air terjun dengan beraneka macam kupu-kupu langka beterbangan di sana sini.

Obyek wisata Bantimurung terletak di lembah bukit kapur atau kars yang curam dengan vegetasi tropis yang subur. Pada tahun 1856-1857, seorang naturalis Inggris menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan Bantimurung khusus untuk menikmati dan meneliti 150 spesies kupu-kupu. “Di antaranya spesies Papillo Androcles yang tergolong langka, tidak dijumpai di daerah-daerah lain,” kata Bupati Andi Nadjamuddin.

Uniknya lagi, di dalam kawasan wisata alam Bantimurung ini terdapat pula gua mimpi dan gua batu. Di dalam gua itu terdapat stalaktit yang cukup indah.

Obyek wisata alam Bantimurung terletak sekitar 15 km dari Kota Maros atau 50 km dari Kota Makassar. Obyek wisata ini telah dijadikan andalan warga masyarakat perkotaan, khususnya warga Kota Makassar. Bahkan, kawasan Bantimurung telah dilengkapi berbagai sarana rekreasi yang cukup lengkap bagi para turis. “Dengan panorama alamnya yang asri, para warga kota dapat menghilangkan kepenatan dan kejenuhan setelah bergelut dengan hiruk pikuk suasana perkotaan,” ujar Andi pula.

Cagar Alam Karaeta

Obyek wisata menarik lainnya di Kabupaten Maros adalah Cagar Alam Karaeta. Obyek wisata ini termasuk kawasan hutan yang dilindungi. Lokasinya tak jauh dari kawasan wisata alam Bantimurung. Sebagai kawasan hutan lindung, daerah wisata ini banyak didatangi pengunjung, khususnya mahasiswa pencinta alam atau anggota masyarakat yang sedang melakukan riset atau penelitian ilmiah.

Di area cagar alam ini terdapat beraneka ragam flora dan fauna sebagai sumber daya hayati sekaligus merupakan aset nasional yang tak ternilai harganya. Yang menarik, dalam kawasan hutan lindung yang cukup luas ini terdapat pula sebuah gua dan binatang kera jenis Maccala Maura yang sudah langkah. Kera-kera ini tidak menakutkan dan cukup bersahabat dengan para jagawana kawasan ini.

Obyek wisata lainnya adalah Taman Prasejarah Leang-Leang di Kalabbirang Kecamatan Bantimurung atau masih tetangga dengan kawasan wisata alam Bantimurung. Di tempat ini terdapat lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa yang sedang melompat, di samping bekas telapak tangan manusia di dinding Gua Pettae.

Di Kabupaten Maros terdapat pula obyek wisata pantai, yakni Pantai Kuri. Lokasi wisata pantai ini berada di Desa Nisombalia Kecamatan Marusu. Obyek wisata pantai yang mengandalkan pasir putih berkilau ini terletak sekitar 20 km dari Kota Makassar. Para pengunjung, selain dapat menikmati panorama alam laut yang indah, juga dapat menghirup udara segar Taman Mangrove. Di petang hari, para pengunjung dapat pula menikmati peristiwa sunset atau saat matahari terbenam.

Meski Kabupaten Maros memiliki obyek-obyek wisata yang cukup potensial dan sangat menjanjikan. Namun pengelolaan obyek-obyek wisata di daerah ini belum optimal. Pemerintah Kabupaten Maros pun kini sangat mengharapkan adanya investor yang ingin mengembangkan potensi wisata di daerah ini. “Silahkan kalau ada investor yang tertarik untuk mengembangkan obyek wisata di Kabupaten Maros,” kata Bupati Andi Nadjamuddin. (Darwis Kusi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar