Kamis, 06 Mei 2010

Pesona Wisata Kabupaten Maros Andalkan Air Terjun Bantimurung dan Cagar Alam Karaenta

Sebagai daerah penyanggah kota Makassar, kabupaten Maros tidak hanya memiliki lahan pertanian, bandara udara internasional dan tambang marmer. Tapi juga memiliki obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan obyek-obyek wisata lainnya di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Potensi ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang berpenduduk 294.657 jiwa (2007).
Secara geografis, terletak pada posisi 40’ 45’ 50’ Lintang Selatan dan 20’129’12’ Bujur Timur. Luas wilayahnya berkisar 1.619,11 Km . Kabupaten Maros berbatasan dengan kabupaten Bone (timur) kabupaten Pangkep (utara) Makassar (Selatan) dan berbatasan Selat Makassar (barat). Topografi kabupaten yang memiliki 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan ini yakni datar dan bergunung serta memiliki kawasan pantai sepanjang 30 Km.

Dibidang pariwisata, kabupaten Maros memiliki puluhan obyek wisata yang dikelompokkan menjadi tiga bagian. Yaitu, wisata alam, budaya dan wisata pantai. Obyek wisata alam meliputi taman wisata alam Bantimurung, Cagar Alam Karaenta, pemandian air panas Reatoa Mallawa dan air terjun Bontosomba, Kecamatan Tanralili.

Wisata budaya meliputi obyek wisata taman purbakala Leang-Leang Kecamatan Bantimurung, sedangkan wisata pantai yakni pantai Kuri, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu. Lokasi wisata pantai ini, berdekatan langsung dengan kota Makassar dan lokasinya berada di pesisir Selat Makassar. Selain itu, terdapat pula lokasi agrowisata yang beraroma sejuk dan indah di Kecamatan, Camba.

Dari sekian banyak obyek wisata kabupaten Maros, obyek wisata taman wisata alam Bantimurung dan Cagar Alam Karaenta yang paling padat dikunjungi para wisatawan, baik wisatawan nusantara (Wisnu) maupun wisatawan mancanegara (Wisman). Kepadatan pengunjung di dua obyek wisata kebanggaan dan andalan kabupaten penghasil beras terbesar di Sulsel setelah Sidrap dan Pinrang, dapat dilihat pada hari-hari libur nasional atau hari Sabtu-Minggu.

Tempat Santai dan Pendidikan

Bagi masyarakat Sulsel, obyek wisata taman wisata alam Bantimurung, mungkin sudah tak asing. Wisata alam yang kini menjadi primadona Maros, tidak hanya menawarkan pesona alam yang teduh, sejuk dan indah. Tapi, taman wisata yang pernah dikunjungi petinggi negara, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri, menawarkan air terjun yang jernih, kolam renang, permainan anak dan tempat berolahraga, khususnya olahraga tenis.

Di obyek wisata yang dikelilingi batu kapur dan hutan lindung, terdapat tempat penangkaran kupu-kupu. Pasalnya, di obyek wisata ini terdapat ratusan spesies kupu-kupu langka dan biasa hingga ditubuh pengunjung. Bahkan, taman wisata ini pernah ditempati seorang naturalis Inggris terkemuka yakni Alfred Rassel Wallase. Dia menghabiskan masa hidupnya dengan meneliti spesies kupu-kupu di taman yang tumbuhi beraneka ragam nama pohon di Indonesia. Dengan keberadaan spesies kupu-kupu itu, taman wisata alam Bantimurung mendapat julukan ‘kindong of the butterflay’.

Tak heran, obyek wisata andalan kabupaten Maros ini, nampaknya menjadi incaran bagi wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara. Tidak itu saja, obyek wisata yang tercatat sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia, dijadikan pula sebagai tempat bersantai atau rileks untuk menghilangkan kepenatan selama beraktivitas, khususnya warga kota Makassar. Bahkan, dijadikan tempat persinggahan, jamuan atau perpisahan para tamu, khususnya tamu pejabat di Pemkab Maros, Makassar dan tamu Pemprov Sulsel.

Taman wisata alam Bantimurung kerap pula dijadikan tempat pendidikan alias wahana pengembangan wawasan bagi para pelajar di Sulsel. Pasalnya, di taman wisata tersebut terdapat gua yang memiliki stalaktik dan stalakmi yang menakjubkan. Untuk mengunjungi wilayah, pengunjung harus berhati-hati dan memakai alat penerang, seperti senter. Di taman wisata ini pun terdapat anekaragam pohonan subur yang jumlahnya mencapai puluhan nama-nama pohon.

Fasilitas ditaman wisata alam ini, cukup memadai. Diantaranya, ruang rapat/ pertemuan, tempat santai dibibir sungai dan penginapan. Pengunjung yang ingin menikmati gemercik air terjun dan kicauan burung di malam hari atau ingin menikmati aroma sejuk dipagi hari, sebaiknya tak perlu ragu karena di taman wisata alam ini terdapat penginapan yang murah, rumah makan, jaminan keamanan dan biaya masuk (karcis) yang terjangkau.

Obyek wisata alam lainnya yakni cagar alam karaenta. Wisata alam yang masih berdekatan dengan taman wisata alam Bantimurung, terdapat di Kecamatan Cenrana. Obyek wisata ini adalah kawasan hutan lindung yang didalamnya terdapat flora dan fauna serta gua yang panjangnya mencapai 2.200 meter. Selain itu, terdapat kera jenis Macaca Maura yang tergolong langka dan akrab bagi para jagawana di kawasan yang berada di jalan poros Maros – Bone.

Tempat wisata ini kerap dikunjungi para wisatawan mancanegara dan mahasiswa dari perguruan tinggi di Sulsel dan daerah lain untuk melakukan penelitian, baik masalah hutan maupun keberadaan kera di kawasan hutan yang cukup luas itu. Di wilayah Kecamatan Bantimurung, terdapat pula obyek wisata yang padat dikunjungi. Yaitu, obyek wisata taman prasejarah Leang-Leang.Obyek wisata sejarah ini berada dideretan bukit kapur/karts yang indah.

Para arkeologi mengemukakan bahwa obyek wisata sejarah ini pernah dihuni manusia sekitar 3000-8000 tahun sebelum masehi yang ditandai lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa dan telapak tangan didinding gua yang ada kawasan tersebut.

Aktifkan Kegiatan Promosi

Sebagai daerah yang memiliki obyek wisata, Pemkab Maros lebih aktif melakukan promosi. Maksudnya mempromosikan potensi kabupaten Maros, khususnya potensi wisata, baik tingkat provinsi maupun nasional. ‘’ Keikutsertaan Pemkab Maros diberbagai kegiatan promosi daerah tak lain untuk memperkenalkan daerah Maros, khususnya potensi yang dimiliki untuk menarik wisatawan atau menarik investor,’’ungkap Bupati Maros, H.Andi Nadjamuddin Aminullah, S.sos.

Khusus di bidang pariwisata, kata Andi Nadjamuddin, pihaknya melakukan pembenahan atau penataan terhadap obyek-obyek wisata, khususnya kawasan wisata alam Bantimurung. Begitu pula dengan obyek wisata lainnya di kabupaten Maros.Upaya yang dilakukan Pemkab Maros sebagai langkah positif dalam menyukseskan program pemerintah di sektor pariwisata yakni Visit Indonesia Year 2008 atau tahun kunjungan wisata. ‘’Apalagi kabupaten Maros termasuk salah satu daerah di Sulsel yang masuk dalam kategori daerah tujuan wisata,’’ jelas Andi Nadjamuddin.

Bupati Maros menambahkan, Pemkab Maros tidak hanya aktif mempromosikan potensi pariwisata tapi juga potensi lainnya. Diantaranya, potensi perikanan, peternakan, perkebunan dan pertambangan. ‘’Peluang investasi di daerah ini terbuka luas asal keberadaan investor tidak meresahkan warag dan Pemkab Maros tetap memberikan kemudahan-kemudahan terhadap calon investor,’’ tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar